Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keutamaan dan Keistimewaan Pahala 10 Hari Pertama Bulan Ramadhan


Puasa Ramadhan 10 Hari Pertama - Bulan Suci Ramadhan adalah bulan yang dipenuhi oleh berkah yang berlimpah yang khusus disajikan Allah SWT kepada hambanya yang bertakwa kepadanya. Pada bulan ini di setiap harinya akan diberikan kelimpahan rahmat, magfirah serta ampunan. Apakah 10 hari pertama Ramadan memiliki arti penting? Pertanyaan ini sangat penting. Jawabannya harus diketahui dan dinyatakan dengan jelas. Ini karena ada pepatah umum di kalangan beberapa umat Islam bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, "keutamaan Ramadhan bisa didapat dengan membagi bulan menjadi tiga bagian dengan masing-masing bagian memiliki keutamaannya sendiri. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Awal bulan Ramadhan adalah Rahmah, pertengahannya Maghfirah dan akhirnya Itqun Minan Nar (pembebasan dari api neraka)”.

Puasa ramadhan dilaksanakan selama sebulan penuh dan tidak hanya menahan lapar selama bulan ramadhan kita juga wajib menahan hawa nafsu sebagaimana firman Allah dalam surat Al baqarah ayat 183-185 yang bunyinya :

ا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.

اَيَّامًا مَعْدُوْدتٍ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيْضًا اَوْ عَلى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُ وَ اَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

“(Yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) : memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan (memberi makan lebih dari seorang miskin untuk satu hari), maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”.

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ اَيَّامٍ اُخَرَ يُرِيْدُ اللهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوْا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan men genai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dengan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (‘wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur”.

Bulan suci Ramadhan merupakan bulan yang sangat dinantikan kedatangannya bagi setiap umat Islam. Sebab pada bulan yang penuh berkah ini, Allah SWT melipatgandakan pahala dan mengampuni dosa-dosa yang telah diperbuat oleh manusia. Selain itu ketiga fase yang terdapat di bulan Ramadhan ini memberikan semangat baru bagi setiap umat muslim untuk melaksanakan amal ibadah dengan sebaik mungkin untuk mengharapkan ampunan dan keridhaan dari Allah SWT.

Salah satunya adalah fase pertama yaitu 10 hari pertama di bulan Ramadhan. Dalam sebuah hadits, fase pertama ini disebut dengan rahmat.

أَوَّلُ شَهْرِ رَمَضَان رَحْمَة وَأَوْسَطُهُ مَغْفِرَة وَآخِرُهُ عِتْقٌ مِنَ النَّار

“Ramadhan itu awalnya adalah rahmat, pertengahannya ampunan, dan akhirnya adalah kebebasan dari api neraka”.

Pasalnya pada 10 hari pertama bulan Ramadhan, adalah saat dimana Allah SWT akan memberikan rahmat dan limpahan pahala dari berbagai amalan yang dilakukan selama berpuasa. Disamping itu, fase 10 hari pertama di bulan Ramadhan merupakan fase yang terberat dan tersulit dikarenakan merupakan fase peralihan dari kebiasaan pola makan yang normal menjadi harus menahan lapar dan haus hingga batas waktu yang ditentukan. Sepuluh hari pertama dalam bulan ramadhan juga biasanya adalah masa tersulit karena kita menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru yakni tidak makan dan minum disiang hari. Meskipun demikian sepuluh hari pertama juga merupakan hari-hari dimana sebagian umat islam dengan semangat melaksanakan ibadah khususnya ibadah shalat tarawih di masjid.

Sebagaimana kita ketahui bahwa pada sepuluh hari pertama ramadhan, Allah SWT memberikan rahmat kepada seluruh umatnya. Semua pintu rahmat atau berkah Allah SWT dibuka dan sebagai umat muslim yang beriman tentunya kita tidak boleh melewatkannya. Rahmat Allah SWT adalah berkah kasih sayang Allah SWT kepada makhluknya dan dengan rahmatnya inilah kita bisa terus hidup dan melaksanakan ibadah yang dipersiapkan untuk kehidupan di akhirat. Jangan sampai kita termasuk dalam golongan orang yang lalai dan melewatkan sepuluh hari pertama ramadhan dengan sia-sia.

Rahmat dalam Islam dimulai dengan kata Rahman dan Rahim. Rahman dan Rahim memiliki pengertian "mencintai, memiliki kelembutan mengasihani, pengampunan, menunjukkan kebaikan". Oleh karena itu, belajar berbelas kasih dalam Islam adalah belajar bagaimana menjadi dermawan dengan menyebarkan niat baik (dalam segala bentuknya) ke seluruh dunia.

Rahmat selama sepuluh hari pertama bulan Ramadan diyakini berlimpah dari dari Allah SWT. Dengan demikian, Muslim yang mengemukakan untuk berpuasa akan menemukan bahwa sepuluh hari pertama Ramadhan adalah yang paling sulit. Keinginan untuk makan, minum, dan merokok memiliki kecenderungan untuk mempengaruhi tekad seseorang untuk berpuasa lebih dari apapun. Rasa lapar dan tenggorokan kering karena haus sudah cukup untuk menguji kesabaran dan pengendalian diri seseorang. Jika tidak demi belas kasihan dari Tuhan, pasti kegagalan akan segera terjadi.

Selama bulan Ramadhan, umat Islam diwajibkan untuk berbelas kasih kepada orang-orang di sekitarnya. Mereka menjadi lelah dan mudah tersinggung sepanjang hari. Inilah saatnya bagi sesama muslim untuk berbagi cinta kasih dan kelembutan untuk membantu meringankan beberapa kesulitan yang terjadi dengan puasa. Di tempat kerja, di antara berbagai sikap dan kepribadian, Muslim menahan diri untuk menciptakan atmosfir yang akan memicu emosi negatif dan situasi konfrontatif. Muslim harus menciptakan lingkungan  yang baik melalui tindakan berbagi dan membantu kapan pun kebutuhan itu muncul. Sebelum makan malam dan berbuka puasa, rumah-rumah Muslim dipenuhi pria dan wanita yang bekerja sama untuk menyiapkan makan malam. Makanan tersebut kemudian dibawa ke masjid setempat dan dibagikan dengan semua.

Pada fase peralihan ini, bukan hanya tubuh yang melakukan adaptasi.Tetapi sesungguhnya pikiran pun sedang berusaha melakukan adaptasi atau penyesuaian dengan penuh kesabaran dan keikhlasan untuk dapat melaksanakan ibadah puasa. Pada sepuluh hari pertama ramadhan ini umat islam sebaiknya memperbanyak ibadah dan menjaga diri dari hawa nafsu yang dapat membatalkan puasa. Umat islam yang dengan sengaja dan melalaikan ibadah pada sepuluh hari pertama ini akan sangat merugi. Lalu bagaimanakah cara agar kita dapat meraih rahmat Allah SWT pada sepuluh hari pertama ramadhan?


  1. Perbanyak ibadah sunnah
Agar mendapatkan rahmat Allah SWT, kita sebaiknya memperbanyak ibadah di bulan ramadhan meskipun kita sibuk bekerja. Ibadah sunnah yang bisa kita lakukan di antaranya adalah shalat sunnah misalnya shalat dhuha maupun shalat sunnah rawatib baik sebelum mapupun sesudah shalat fardu.


  1. Rajinlah membaca Alqur’an
Alqur’an pertama kali diturunkan di  bulan Ramadhan dan di bulan ini pahala membaca Alqur’an dilipatgandakan. Daripada melakukan hal yang tidak bermanfaat dan bathil selama bulan puasa maka sebaiknya apabila kita memiliki waktu luang perbanyaklah membaca Alqur’an karena membaca Alqur’an bisa mendatangkan ketenangan hati dan rahmat Allah SWT.


  1. Banyak-banyaklah berzikir
Zikir adalah mengingat Allah dan barangsiapa ingin selalu dekat denganNya maka perbanyaklah berzikir. Hati yang terus berzikir akan selalu teringat pada Allah SWT dan dekat dengannya.


  1. Hindari hal-hal yang bisa membatalkan puasa
Banyak hal yang bisa membatalkan puasa misalnya marah, berbohong, bergunjing dan lainnya. Agar puasa kita tidak tercemari oleh hal tersebut dan mendapatkan rahmat Allah SWT maka sebaiknya hindari hal-hal tersebut terutama mengobrol yang tidak penting saat berpuasa yang ujung-ujungnya bisa mendatangkan ghibah.


  1. Shalat wajib berjamaah
Sebaiknya jangan lewatkan shalat wajib berjamaah terutama bagi kaum pria karena sebagaimana kita ketahui bahwa pria wajib hukumnya untuk shalat berjamaah. Rasullullah SAW tidak pernah meninggalkan shalat berjamaah meskipun dalam keadaan sakit maupun cuaca yang tidak menentu. Selepas sahur sebaiknya tunaikan shalat subuh di masjid terdekat begitu juga dengan shalat wajib yang lainnya.


  1. Perbanyak Doa
Berdoa adalah media komunikasi kita kepada Allah SWT dan agar kita senantiasa mendapatkan berkahnya. Umat islam diwajibkan untuk selalu berdoa dan bulan ramadhan adalah bulan istimewa dimana doa akan diijabah oleh Allah SWT.


  1. Silaturahmi
Mengunjungi sanak saudara dan bersilaturahmi adalah salah satu pintu keberkahan Allah SWT. Saat bersilaturahmi kita bisa menyambung tali persaudaraan dan juga memberikan sedekah kepada sanak saudara yang membutuhkan.

Singkatnya, Ramadhan adalah bulan terpendam dalam kalender Islam yang kesucian dan kemegahannya dimulai dari puasa pertama dan berlanjut sampai yang terakhir. Oleh karena itu, untuk mengumpulkan rahmat dalam sepuluh hari pertama bulan Ramadhan, seorang Muslim harus menggunakan ibadah, puasa, dan memohon kepada Allah SWT.